KATA MAAF


Dari Anas bin Malik r.a,dia berkata,"Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,Allah swt,berfirman:'Wahai anak Adam,sesungguhnya selama engkau mau berdo'a kepada-KU dan mengharap rahmat-KU,maka AKU akan mengampunimu atas segala kesalahanmu dan AKU tak memperdulikannya.Wahai anak Adam,seandainya dosa-dosamu banyaknya sampai ke awan yang ada di langit,lalu engkau memohon ampunan kepada-KU,maka AKU akan mengapunimu dan AKU juga tak memperdulikannya.Wahai anak Adam,seandainya engkau berjumpa denganKU[MENINGGAL DUNIA]dengan membawa dosa-dosa sepenuh bumi,sedang engkau saat berjumpa denganKU tidak dalam keadaan menyekutukan-KU dengan suatu apapun,maka AKU akan menjumpaimu dengan memberi ampunan sepenuh bumi pula."[H.R.TIRMIDZI,AHMAD dan Ad-DARIMI].
       Ibnu Umar r.a.pernah duduk bersama Rasulullah saw,seraya berkata,"AKU menghitung lebih dari seratus kali Rasulullah saw.mengucapkan,"Wahai RAABku,ampunilah aku dan terimalah taubatku,sesungguhnya ENGKAU MAHA PENERIMA TAUBAT dan MAHA PENGAMPUN."[H.R AHMAD,ABU DAWUD ,TIRMIDZI ,dan IBNU MAJAH].
      Kedua hadits di atas menunjukan kepada kita salah satu sifat ALLAH swt.yaitu, sifat AL-AFWU atau kema'afan.Sifat ini adalah suatu sifat pemberian maaf atau ampunan kepada orang yang telah melakukan kesalahan kepada kita tanpa adanya rasa benci atau sakit hati terhadapnya,atau tidak adanya keinginan untuk membalas padahal kita mampu untuk membalasnya.
      Jadi memaafkan hanya untuk sementara waktu atau hanya sebatas mulut saja,[menyimpan perasaan dendam untuk membalas pada waktu yang lain]tidaklah termasuk kedalamsifat AL-AFWU.Begitu pula dengan sikap memaafkan dengan menyembunyikan rasa kebencian terhadap orang yang telah berbuat kesalahan,memaafkan karena terpaksa,itupun termasuk pemberian maaf di dalam pemahaman islam.
       Mari kita lihat sifat AL-AFWU ini di dalam pribadi Rasulullah saw.sifat beliau dalam memaafkan kesalahan orang lain yang menyakiti dirinya merupakan sifat nya yang utama.Di kisahkan bahwa ketika berakhir perang Uhud,sebagian kaum muslimin mendapati bahwa wajah Rasulullah saw,terluka dan giginya pecah-pecah.lalu,mereka berkata kepada Rasulullah saw,"Seharusnya Anda  berdo'a dan memohon supaya musuh itu binasa,"Namun Rasululllah saw hanya menjawab,"Aku di utus bukan untuk melaknati,tetapi aku di utus sebagai Da'i dam pembawa rahmat.Ya ALLAH,berilahpetunjuk kepada kaum ku,sesungguhnya mereka tidak mengerti."Dalam berbagai kesempatan Nabi saw selalu bersabda,"Barang siapa memberi maaf ketika dia mampu membalas,ALLAH akan mengampuni dia di saat dia kesukaran."[AL-HADITS]
       Ummul Mukminin,sayyidah 'Aisyah r.a.belum pernah melihat Rasulullah saw,membalas orang yang menganiaya beliau selama orang itu tidak melanggar larangan-larangan ALLAH Azza Wa Jalla.Akan tetapi, apabila mereka melanggarnya,maka Nabi saw,amat keras amarahanya.Beliau tiak akan memberi maaf terhadap sesuatu yang menyinggung agama dan yang berhubungan dengan hak-hak ALLAH swt,sebab pemberian maaf dalam hal ini berarti membiarkan terjadinya penghinaan terhadap hak-hak ALLAH.
       Maaf adalah sebuah kata yang terdiri dari empat huruf,yang sangat mudah di ucapkan,dan tak perlu mengeluarkan biaya bila di lakukan.Namun masih banyak di antara kita yang enggan untuk mengucapkannya apa lagi memberi maaf kepada seseorang yang telah menyakiti dirinya.Kata ini sesungguhnya di ciptakan untuk meringankan beban hati kita yang sedang gundah karena bersalah.Atau kadang di ucapkan sebagai kata ganti permisi ketika kita sedang melewati kerumunan orang.
       Para salafus salih[ulama dahulu] acapkali memohon maaf terlebih dahulu saat hendak berbicara dengan seseorang,dan selalu memohon maaf dengan meminta ampun kepada ALLAH swt.dengan cara istighfar ketika hendak berkhutbah.Di beberapa negara non muslim,permohonan maaf para pejabat pemerintahannya bahkan di tunjukkan dengan cara mengundurkan diri dari jabatannya,tanpa  perlu mengobrol kata-kata maaf itu dendiri.sayangnya ,budaya maaf ini masih belum melekat di hati mayoritas Muslim negri ini,mengapa ya???
       Diriwayatkan bahwa suatu ketika Junaid Al-baghdadi menuturkan,Aku sedang duduk-duduk di mesjid asy-Syunuziyah,menunggu iringan mayat agar aku bisa ikut melaksanakan sahalay jenazah.Orang-orang baghdad dengan berbagai kelasnya duduk menunggu iringan tersebut.lalu aku melihat seorang miskin yang bertopeng sebagai sufi sedang mengemis di iringan orang banyak.Aku berkata kepada diriku sendiri,"jika orang ini mau bekeja untuk memperoleh rizkynya,itu akan lebih baik baginya,"ketika aku kembali ke rumah,maka seperti biasanya,aku mulai melakukan wiridku di malam hari,menangis dan shalat,serta melakukan amalan-amalan lain nya.Tetapi semua wiridku itu terasa memberatkan jiwaku,maka akupun memutuskan untuk duduk-duduk saja melepas lelah.
       Ketika kantuk datang kepadaku,aku melihat si pengemis itu,Ku lihat orang-orang sedang meletakkan tubuh nya di atas hamparan kain lebar,dan mereka memerintahkan kepadaku,'makanlah daging orang ini,karena engkau telah menggunjingnya,'keadaan orang itu di ungkapkan kepadaku,dan aku memprotes,'Aku tidak menggunjing nya!Aku hanya mengatakan sesuatau kepada diriku sendiri!lalu di katakan kepada ku,'pergilah!seperti itupun tidak layak.pergilah kepada orang itu dan meminta maaflah!
        Paginya ,aku terus mencaci orang itu sampai aku menemukannya sedang mengumpulkan daun-daunan yang tersisa di dalam air yang di gunakan untuk mencuci sayur-sayuran.ketika aku memberi salam kepadanya,'Wahai Abdul Qasim,apakah engkau datang kesini untuk menggunjing?Aku menjawab,'tidak'Dia lalu berkata,'semoga ALLAH mengampuni dosa kita berdua'.
         Lihat pula bagaimana perilaku Imam Hasan al-Bashry dalam mrngamalkan sifat AL-AFWU ini.Dikisahkan bahwa suatu ketika,seorang sahabat beliau datang dan berkata,"Si Fulan dan Fulan telah menggunjing Anda."lalu,Imam Hasan mengirimkan kue-kue kepada orang yang telah menggunjing dirinya dengan perasaan,"Aku mendengar bahwa engkau telah melimpahkan amal baikmu kepadaku.Aku ingin membalas kebaikanmu."
        Sobatku,di dalam kata maaf,sesungguhnya terdapat dua hal yang utama yaitu,pertama,sikap meminta maaf dan,kedua,sikap memberi maaf.Orang yang bijak adalah orang yang mau mengakui kesalahan dan segera meminta maaf tas kesalahannya.Sedangkan orang yang dapat memberikan maaf kesalahan orang lain terhadap dirinya,maka ia bukan saja bijak,tetapi ia juga termasuk di dalam golongan orang-orang yang bertaqwa.sebagaimana firman ALLAH swt,"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari TUHAN mu dan pada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang di sediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.[yaitu] orang-orang yang menafkahkan [hartanya],baik di waktu lapang maupun sempit,dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan [kesalahan] orang.ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan{Q.S.Ali-Imran:133-134}.
          Kalaulah kita memiliki lidah yang tak pelit meminta maaf,maka sungguh indah kehidupan ini.Tak perlu lagi kita saloing menarik urat leher,mencari kesalahan orang lain,karena bukankah manusia adalah biang nya segala kesalahan.Apalagi kalau permintaan dan pemberian maaf itu di sertai dengan hati yang tulus dan ikhlas,maka tak perlu lagi kta membalas menjelek-jelekan saudara kita yang sedang khilaf atau lalai.Bukankah ALLAH TA'ALA telah berfirman,"jika kamu melahirkan suatu kebaikkan atau menyembunyikan atau memaafkan suatu kesalahan orang lain,maka sesungguhnya ALLAH Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa."{an-Nisaa:149}.
          Dengan demikian,tak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak atau enggan memberi maaf kepada orang-orang yang telah berbuat jahat,bahkan yang telah menganiaya kita.Sungguh suatu perjuangan batin yang sangat berat untuk me maafkan mereka yang telah menzhalimi kita.Namun, marilah kita saling mengingatkan dengan menyampaikan pesan yang di berikan Rasulullah saw.kepada sahabat 'Uqabah bian Amir,'ingatlah! Aku akan memberitahu kepadamu tentang akhlak yang paling utama bagi orang-orang di dunia dan di akihirat.yaitu,kamu mempererat hubungan orang yang memutuskan hubungan denganmu,memberikan sesuatu kepada orang-orang yang menghalang-halangi peberian kepadamu serta memberi pengampunan {memaafkan} kepada orang yang menganiaya dirimu."
         Ada begitu banyak keutamaan yang dapat kita peroleh dengan memberi dan meminta maaf.Begitu banyak keindahan yang akan kita peroleh,baik di dunia dan di akhirat dengan memelihara sifat AL-AFWU di dalam hati kita.Anas bin Malik r.a.meriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah saw.pernah bersabda,"Apabila para makhluk di kumpulkan di Padang Mahsyar untuk menjalani pemeriksaan,terdengarlah suara keras"Harap berdiri orang-orang yang pahalanya di sisi ALLAH!"
        Saat itu ada orang yang bertanya ,"siapakah orang-orang yang pahalanya di sisi ALLAH itu,ya Rasulullah ?" Beliau menjawab,'Mereka adalah adalah orang-orang  yang suka memaafkan kesalahn orang lain.'Maka mereka pun berdiri serta memasuki syurga tanpa di hisab.'{H.R.THABRANI}
        Nah sobat-sobatku,marilah kita tanamkan keindahan maaf di hati kita,dengan meniru perilaku para salafus salih yang senantiasa memberi maaf kepada sesama,dan setiap detiknya meminta maaf{ampunan} kepada ALLAH swt.Mari kita basahkan lidah kita untuk beristighfar,kita amalkan shalat sunnah taubat setiap harinya dengan tak lupa memanjatkan istighfar yang paling mulia [ sayyidul istighfar } di dalam do'a kita.Ucapkanlah hal yang telah di ajarkan Rasulullah saw,"Ya ALLAH,ENGKAU adalah RAABku yang tidak ada TUHAN selain ENGKAU.ENGKAUlah  yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-MU, Aku akan senantiasa etia dengan janji-MU semampuku.Aku berlindung dari keburukan apa yang aku perbuat.Aku mengakui kepada-MU atas nikmat-MU kepadaku dan aku mengakui kepada-MU dosaku,maka ampunilah aku,karena tidak ada yang dapat mengampuni segala dosa selain ENGKAU."{H.R.BUKHARI dan AHMAD}.Wallahu'ala bil shawab.

Comments

Posting Komentar

mohon dimaaf kan jika ada kesalahan